Welcome...

Welcome...
Home » , » Cara Jitu Merangsang Anak untuk Belajar

Cara Jitu Merangsang Anak untuk Belajar

Cara jitu merangsang anak untuk belajar - Amatilah halaman di satu buah Taman Kanak-kanak. Ada beberapa anak yang nampak riang sekali dengan situasi sekolahnya. Anak-anak ini seakan mempunyai otak seperti suatu spons, yang akan menyerap apa saja di sekitarnya dengan antusiasme yang tinggi. Rata-rata anak seperti ini akan menunjukkan prestasi belajar yang baik.

Tetapi ada juga beberapa anak yang nampak menunjukkan sikap negatif kepada sekolah. Mereka kelihatan malas untuk melakukan beberapa kegiatan. Bila begitu, bagaimana orangtua akan berharap anak-anak ini berprestasi nantinya? Kenapa hal ini berlangsung? mengingat ke-2 group anak-anak ini mempunyai kemampuan yang relatif sama.


Berikut ini  Dr. Rimm menawari sekian banyak cara merangsang anak belajar buat mempermudah meningkatkan kemauan si mungil menuntut ilmu & berprestasi di sekolahnya nanti:

1. Membuat Rutinitas

Rutinitas akan merangsang anak belajar dan menopang anak menjadi mandiri menjalani hari-harinya. Karenanya, ciptakan kebiasaan sejak dini bersamanya dengan membiarkan si mungil menjalankan sendiri aktivitas rutinnya. Buatlah jadwal kebiasaan yang mana harus dilakukan anak. Contohnya, bangun tidur, diikuti bersama membersihkan area tidur, menggosok gigi sebelum sarapan bersama-sama. Apabila si mungil belum mampu membaca jadwalnya, buatlah gambar aktivitasnya dengan cara berurutan supaya dipahami & diikutinya. Pastikan saja penjadwalan kebiasaan ini dilakukan dengan cara bertahap.

2. Pembiasaan belajar

Anak-anak umur prasekolah memang lah belum mempunyai beban akademis yang mengharuskan belajar di jam-jam tertentu di rumah. Tetapi tak ada salahnya orangtua membiasakan mendampingi anak duduk belajar di meja yang disediakan tiap-tiap hari dan pada waktu-waktu tertentu.

Konsep untuk membiasakan si mungil duduk di meja belajarnya diwaktu yang sama & dalam jangka waktu tertentu tiap-tiap harinya didapatkan dari seorang ahli ilmu faal bernama Ivan Pavlov . Pavlov menemukan hukum clasical conditioning, dimana kalau ada dua stimuli dihubungkan, sehingga stimuli ke-2 dapat membuahkan respons yang sama dengan stimuli pertama.

3. Meningkatkan komunikasi

Mendengar yaitu salah satu bidang utama dalam komunikasi. Bila orangtua terbiasa mendengar anaknya berkata, sehingga anak serta merta bakal mendengar apabila kamu berkata. Menurut Dr. Rimm, kalau orangtua mempunyai adat bercakap-cakap dengan cara rutin tiap-tiap harinya, anak dapat lebih terbuka nanti kala memasuki umur remaja. Kondisi seperti ini akan mengatasi masalah-masalah yang menjadi kendala dalam merangsang anak belajar, dikarenakan keengganan anak dalam berprestasi ( underachievement ), kebanyakan, yakni dampak lanjutan dari komunikasi yang tidak baik antara orangtua & anak.

4. Main-main & permainan

Bermain atau Main-main yaitu alat mutlak bagi anak buat mencari ilmu beragam elemen. Sedangkan permainan atau games umumnya yaitu latihan yang baik buat menghadapi pertandingan yang sesungguhnya didunia luar. Manfaat mainan & permainan, antara lain; meningkatkan imajinasi & pelampiasan emosi dalam proses merangsang anak belajar. Contohnya, bersama permainan boneka & main-main peran. Terkecuali itu, sambil bermain anak mampu mencari ilmu keterampilan teristimewa atau ide angka. Contohnya, bersama main balok card atau puzzle .


5. Jadi model bagi anak

Anak bakal meniru tingkah laku orang dewasa di sekitarnya. Mereka menjadikan kamu, orang tuanya, yang merupakan model yang layak diikuti. Tentu saja anak akan meniru yang hanya terlihat olehnya, maksudnya ia tak akan meniru apa yang tak ditunjukkan orangtua kepadanya. (Baca Juga: Janganlah Ragu Meminta Maaf Terhadap Anak)

Karenanya, kenapa tak menerangkan kepadanya apa saja yang dikerjakan di ruang kerja atau kantor? Daripada cuma mengeluhkan tugas tiap-tiap orangtua pulang bekerja, akan lebih baik jika menunjukkan terhadap si mungil bahwa kamu teramat gemar dengan apa yang kamu kerjakan. Sebab, seandainya tidak demikian, si mungil bakal meniru tingkah laku orangtuanya yang suka mengeluhkan tugas-tugasnya. Bukan tak mungkin saja seandainya nanti si mungil tidak jarang mengeluhkan pelajaran ataupun guru-guru di sekolahnya jikalau orangtua tak langsung mengubah sikap.

Demikianlah cara jitu merangsang anak untuk belajar, semoga cara-cara diatas membantu orangtua mendidik anak khususnya dalam proses anak belajar.
Anda sedang membaca artikel tentang Cara Jitu Merangsang Anak untuk Belajar Anda boleh menyebar luaskannya Artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link sumbernya.

0 komentar:

Post a Comment